(1) Sebagai salah satu negara dengan hutan terluas di dunia, Indonesia menjadi incaran investor
kegiatan ekonomi ekstraktif. (2) Kini luas hutan di Indonesia yang mengalami deforentasi atau
penggundulan dan degradasi atau penurunan kualitas tutupan hutan mencapai 56 juta hektar. (3)
Perbaikan hutan pada tahun ini diharapkan dapat mencapai 1 juta hektar. (4) Akan tetapi, itu
bergantung pada anggaran. (5) Tahun ini Departemen Kehutanan mengajukan anggaran Rp 8,5
trilyun ke Departemen Keuangan.
penggundulan dan degradasi atau penurunan kualitas tutupan hutan mencapai 56 juta hektar. (3)
Perbaikan hutan pada tahun ini diharapkan dapat mencapai 1 juta hektar. (4) Akan tetapi, itu
bergantung pada anggaran. (5) Tahun ini Departemen Kehutanan mengajukan anggaran Rp 8,5
trilyun ke Departemen Keuangan.
1 . Ide pokok paragraf di atas adalah ........
A . penggundulan dan perbaikan hutan
B . luas hutan di Indonesia
C . keadaan hutan Indonesia
D . anggaran perbaikan hutan
E . penurunan kualitas hutan tutupan
Kunci : B
Penyelesaian :
Ide pokok paragraf tersebut adalah "luas hutan di Indonesia". Kalimat tersebut adalah
pokok pembicaraan yang diperjelas oleh kalimat-kalimat berikut.
- Sebagai salah satu negara dengan hutan terluas di dunia, Indonesia menjadi
incaran investor kegiatan ekonomi ekstraktif.
- Kini, luas hutan di Indonesia mengalami deforestasi atau penggundulan dan
degradasi.
2 . Kalimat fakta dalam paragraf di atas terdapat pada nomor ........
A . (1) dan (2)
B . (1) dan (3)
C . (2) dan (3)
D . (2) dan (5)
E . (3) dan (5)
Kunci : D
Penyelesaian :
Fakta adalah hal (keadaan/peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi. Kalimat fakta adalah kalimat yang menggambarkan keadaan
atau peristiwa yang dapat diperjelas dengan angka atau jumlah.
Kalimat fakta pada paragraf tersebut:
(2) Kini luas hutan di Indonesia yang mengalami deforestasi atau penggundulan dan
degradasi atau penurunan kualitas tutupan hutan mencapai 56 juta hektar.
(5) Tahun ini Departemen Kehutanan mengajukan anggaran Rp 8,5 trilyun ke Departemen
Keuangan.
Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun
tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar
dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang
telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang
menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun
hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala
saudaraku ini tiada hendak berkata?"
tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar
dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang
telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang
menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun
hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala
saudaraku ini tiada hendak berkata?"
3 . Isi kutipan tersebut menceritakan tentang ........
A . Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.
B . Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan.
C . Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak.
D . Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja.
E . Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam suatu musyawarah.
A . Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.
B . Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan.
C . Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak.
D . Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja.
E . Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam suatu musyawarah.
Kunci : D
Penyelesaian :
Kutipan tersebut berisi tentang meninggalnya seorang raja yang tidak mempunyai
keturunan, dan membicarakan siapa yang akan menggantikannya sehingga diadakan
musyawarah untuk memilih raja.
Jadi, isi kutipan tersebut menceritakan tentang "Para menteri dan orang besar
melakukan musyawarah pemilihan raja".
4 . Nilai sosial yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ........
A . Setiap negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat.
B . Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah.
C . Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa.
D . Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal.
E . Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang.
A . Setiap negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat.
B . Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah.
C . Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa.
D . Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal.
E . Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang.
Kunci : B
Penyelesaian :
Nilai sosial dari kutipan tersebut yaitu memberi kesempatan berbicara kepada semua yang
hadir dalam musyawarah.
5 . Amanat cerita dalam kutipan tersebut adalah ........
A . Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun seorang raja.
B . Sebaiknya seorang raja memiliki keturunan agar ada yang meneruskan
kekuasaannya.
C . Segala sesuatu harus diputuskan secara musyawarah mufakat.
Ujian Nasional/Sekolah/Bahasa Indonesia/Tahun 2009 4
YULIANSYAH
D . Dalam sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang
hadir.
E . Orang yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya.
A . Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun seorang raja.
B . Sebaiknya seorang raja memiliki keturunan agar ada yang meneruskan
kekuasaannya.
C . Segala sesuatu harus diputuskan secara musyawarah mufakat.
Ujian Nasional/Sekolah/Bahasa Indonesia/Tahun 2009 4
YULIANSYAH
D . Dalam sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang
hadir.
E . Orang yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya.
Kunci : C
Penyelesaian :
Amanat yang ingin disampaikan dari kutipan tersebut adalah "Segala sesuatu harus
diputuskan secara musyawarah mufakat".